Jumat, 23 September 2011

Film Mati Muda Dipelukan Janda, Perang Cinta 2 Janda untuk 1 Pemuda

Poster film Mati Muda Dipelukan Janda
Cinta sejati tak pernah memandang status sosial maupun latar belakang lainnya. Yang ada hanyalah murni hubungan kasih sayang antara dua insan yang ingin saling mengisi dalam hidupnya. Seperti yang dikisahkan oleh film yang satu ini, Mati Muda Dipelukan Janda, dimana ada seorang pemuda yang benar-benar jatuh cinta kepada wanita yang menyandang status janda.

Film yang mulai dirilis di bioskop pada 22 September ini mengangkat cerita tentang kehidupan umum di masyarakat, khususnya perempuan dengan status janda.

Film bergenre drama ini tidak hanya mengisahkan persaingan dua janda dalam mendapatkan seorang pemuda. Film ini juga menyoroti sekelumit permasalahan sosial yang lazim terjadi di masyarakat, mulai dari kehidupan kaum transgender, sepak terjang pekerja sipil, hingga tragedi perisahan antara anak dan orangtua.

Dalam Mati Muda Dipelukan Janda, tersebutlah seorang pemuda bernama Rahmat yang diperankan oleh Ihsan Tarore, yang bergabung dengan satuan polisi pamong praja demi sebuah seragam. Tujuan Rahmat ini sebenarnya untuk mendapatkan simpati Ratih (Ayu Pratiwi), seorang janda muda yang ditinggal mati suaminya.

Pada babak awal, hubungan Rahmat dan Ratih berjalan normal, hingga munculah sosok Sari yang diperankan oleh Shinta Bachir, janda pemilik warung nasi yang juga jatuh hati kepada Rahmat. Sari yang “gesit” itu rupanya tak menyukai kedekatan Ratih dengan Rahmat. Selanjutnya, munculah sejumlah konflik di antara ketiga tokoh tadi.

Ihsan Tarore sebagai Rahmat
Ayu Pratiwi sebagai Ratih
Shinta Bachir sebagai Sari
   Gambar: google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar