Dari bangunan-bangunan kuno itu, banyak catatan sejarah yang bisa diketahui. Misalnya Benteng Vredeburg yang berada tepat di seberang Kantor Pos Besar Jogja. Menurut sejumlah catatan, bangunan benteng yang juga berada di titik kilometer 0 Jogja ini dibangun pada tahun 1776 – 1778, dan bangunan benteng ini juga ditasbihkan sebagai bangunan tertua peninggalan Belanda yang ada di Jogja.
Sebagai sebuah nama benteng, Vredeburg dianggap janggal alias tidak cocok. Sebab, arti katanya agak “kalem” tak seperti fungsi benteng militer yang sesungguhnya. Vredeburg sendiri bisa diartikan sebagai benteng perdamaian, agak aneh bukan?
Seperti gaya bangunan Eropa dari abad 16 atau 17 lainnya, bangunan-bangunan peninggalan Belanda ini berkarakter memiliki ukuran yang besar, dengan halaman yang luas. Oleh warga asli Jogja bangunan-bangunan Belanda yang besar-besar itu disebut dengan istilah Loji.
Benteng Vredeburg itu sendiri usianya tak jauh berbeda dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Benteng yang semula bernama Rustenburg itu berdiri 2 tahun setelah adanya Keraton Jogja tadi. Dan ternyata, dibangunnya Benteng Vredeburg di dekat keratin itu ada maksud dan tujuannya dari pihak Belanda, yang tak lain adalah untuk mengawasi kegiatan keluarga keraton.
Sebagai benteng, Benteg Vredeburg dilengkapi dengan fasilitas ala militer tempo dulu yang sangat mendukung kegiatan operasional Belanda di Jogja, misalnya saja ada tempat pengintaian, ruang istirahat para serdadu, hingga meriam besar sebagai senjata, yang arah moncongnya sengaja ditujukan langsung ke arah istana. Posisi meriam itu diyakini sebagai unjuk kekuatan oleh Belanda, guna menggertak pihak keraton.
Saya pernah mampir ke benteng ini waktu ke jogja tahun lalu, emang kuno banget kayaknya.. tapi menarik.
BalasHapusmemang menarik mas Wahyu, benteng ini punya banyak cerita sejarah. Tq komennya ..
BalasHapuskelihatan'a benteng itu luas,..!
BalasHapusIya... namanya juga benteng, dulu buat nampung ratusan prajurit kompeni.
BalasHapus