Rabu, 06 Juli 2011

Simbol Kebangsawanan dalam Segelas Wine

Berasal dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan, terciptalah anggur atau wine, minuman berkelas kebanggaan Eropa. Anggur dibuat melalui proses fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur.

Di Eropa sana, segelas anggur biasa disajikan pada setiap acara resmi dan berkelas para bangsawan. Tak lengkap rasanya jika jamuan makan mewah maupun perayaan besar tidak disertai minuman beralkohol yang satu ini. Kini, perkembangan wine sudah merasuk hingga hampir ke berbagai kalangan.

Meskipun mengandung alkohol, wine dipercaya bagus untuk kesehatan, karena bisa memperkuat jantung dan menjadi anti-oksidan jika diminum sesuai dengan takaran. Pun begitu, wine sebaiknya tidak diminum terlalu banyak atau paling baik diminum satu gelas setiap hari. Sebab minuman ini mampu meningkatkan kadar kolesterol.

Konon, ketika menikmati minuman anggur ini juga ada etika yang harus dipenuhi, misalnya cara membuka ’’cocrk’’ atau penutup botol wine yang terbuat dari gabus. Saat membuka jangan sampai tutupnya patah. Sebab kalau patah, nantinya bisa mengurangi kenikmatan dari wine.

Nah, minuman anggur sendiri ada beberapa jenisnya, yakni Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine. Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah, kemudian ada White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih. Lalu ada Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine.

Selanjutnya ada Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.

Kemudian lagi, Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis. Dan terakhir ada Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

Wine berkembang menjadi trend atau gaya hidup masyarakat urban. Tak hanya di Eropa sepertinya, di Asia pun, wine cukup dikenal dan biasa dinikmati pada acara-acara tertentu. Wine jelas berbeda kelas dibanding minuman beralkohol lainnya. Tujuan utama menikmati wine bukanlah untuk mabuk, melain sebagai simbol dari gaya hidup yang lebih tinggi.. katanya!

2 komentar:

  1. Budaya barat... tapi kalau cuma sekedar minum sih boleh saja, jangan berlebihan.

    BalasHapus