Senin, 10 Oktober 2011

Latte Art, Seni Menghias Kopi

Hiasan kopi berbentuk daun
Akhir pekan lalu, seorang teman mengajak saya untuk menikmati malam di sebuah kafe di bilangan Jakarta Selatan. Kebetulan, saya adalah penikmat kopi dan saya pesanlah secangkir coffee latte kepada seorang pelayan di kafe tadi. Oiya, latte sendiri berasal dari bahasa Italia yang artinya susu. Sementara coffee latte ala Amerika merupakan kombinasi antara espresso dan susu. Hanya saja campuran susunya lebih dominan.

Jujur saja, saya bukan orang yang begitu akrab dengan kafe, jadi saya agak terkagum-kagum begitu secangkir coffee latte pesanan saya tiba. Di atas panasnya kopi berhias gambar daun yang berasal dari buih susu panas. “Cantik sekali,” begitu kata saya dalam hati.

Teknik Latte Art perlu tangan terampil
Latte art atau seni menghias kopi late, itulah nama keindahan yang tertuang dalam segelas coffee latte tadi. Sepertinya, karena begitu bagusnya, akan sangat disayangkan jika harus merusak hiasan itu dengan meminum kopinya.

Dari berbagai literatur yang saya baca, rupanya latte art sudah ada sejak 1000 tahun sebelum Masehi di Mesir. Kemudian berkembang pada masa cappuccino yang diperkenalkan oleh bangsa Romawi dan Yunani. Sekitar 20 sampai 25 tahun yang lalu, latte art kembali populer di Italia, yang selanjutnya menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Aneka motif Latte Art berbentuk wajah hewan
Buih topping pada latte art berasal dari susu yang dipanaskan. Bentuk hiasan dari latte art sendiri bisa bermacam-macam, misalnya berbentuk daun, kelopak bunga, wajah manusia, pohon, hati, dan lain sebagainya. Umumnya, latte art dilakukan secara manual, langsung dari tangan si pembuat kopi.

Pun begitu, sekarang ini, sejalan dengan berkembangnya teknologi, latte art juga bisa dibuat dengan bantuan alat seperti printer.  Seni menghias kopi dengan printer ini juga tak kalah cantik, dan juga tetap bisa dinikmati karena tinta yang digunakan merupakan tinta yang bisa dimakan, ehm.. menarik bukan? 

Awalnya, latte art hanya berperan sebagai penghias kopi. Tapi kini, latte art juga dilakukan untuk memberikan rasa yang lebih nikmat dari secangkir kopi. Tapi dalam bayangan saya, untuk menguasai teknik latte art ini sepertinya bukan persoalan mudah. Bagaimana, apakah Anda juga ingin belajar teknik latte art? Atau cukup berperan sebagai penikmat kopi late yang berhias itu, seperti saya.
 
Gambar : www.blogspot.com, www.josdigital.com, www.flicker.com

6 komentar:

  1. kopi nya harus yang pilihan ya tidak sembarang k0pi

    BalasHapus
  2. wah jadi inget waktu saya bekerja di coffe shop,,hehe

    nice artikel ^^

    jangan lupa mampir ke blog saya yah.

    BalasHapus
  3. Tolong dong muat teknik dasar pembuatan late art, makasih.

    BalasHapus
  4. @ asaz : biasanya sih pada kopi espresso.

    @ M. Gustavie : Bagi-bagi juga pengalamannya.

    @ Wina PC : Sudah buat nih artikel Teknik Dasar Latte Art, silahkan disimak dan semoga membantu.

    BalasHapus
  5. bagus gan,,,mantap,,,salam barista coffee

    BalasHapus
  6. wahhh.. jadi pengen minum kopi nih.

    BalasHapus